Thursday, December 29, 2016

Kesalahan Keuangan yang Terlarang Dilakukan Lagi di 2017


Setiap orang pernah berbuat salah. Tapi seharusnya kesalahan gak diulang lagi, apalagi kesalahan keuangan.

Pada 2017 yang kita jalani sebagai tahun baru, kesalahan keuangan pada tahun sebelumnya mesti dihindari. Masalahnya, ada yang gak sadar bahwa tindakan yang diperbuatnya adalah kesalahan.

Inilah yang membuat kesalahan terus berulang, sehingga akibatnya pun terus diderita. Untuk itu, hal pertama untuk mencegah kesalahan keuangan yang terlarang terjadi lagi adalah mengidentifikasinya.
Berikut ini adalah kesalahan keuangan yang mestinya gak muncul lagi pada 2017:

1. Gak mudeng fungsi tabungan

Tabungan bukanlah wadah menyimpan duit saja. Lebih dari itu, tabungan adalah sarana mewujudkan impian. Mau beli rumah, sepeda motor, mobil, bahkan menikah akan lebih mudah jika punya tabungan.

Makanya, tabungan harus direncanakan. Bukan asal memasukkan dana ke rekening, terus digerogoti sedikit demi sedikit hingga akhirnya melompong di akhir bulan.

 Adalah dosa besar kalau tahun 2017 kamu masih susah buat nabung (uang tabungan/RumahKeluargaIndonesia)

Biasakan menabung dengan menetapkan tujuan sebelumnya. Misalnya mau beli sepeda motor, tentukan jenis yang mau dibeli. Berapa harganya. Mau kredit atau cash. Kalau kredit, uang mukanya berapa.

Terus berapa duit yang perlu ditabung tiap bulan untuk mewujudkan kemauan itu. Itulah fungsi tabungan sebenarnya, bukan hanya asal duit aman dari rayap atau pencoleng.

2. Gak bikin rencana

Rencana keuangan adalah fondasi finansial. Tiap negara pasti punya rencana jangka pendek, menengah, dan panjang, termasuk Indonesia. Inilah yang mesti kita tiru dan kembangkan.

Rencana harus ada agar kita punya tujuan mau ngapain kelak. Gegabah kalau menganggap hidup ini seperti air yang mengalir, jadi ikut arus saja. Melawan arus pun kadang mesti dilakukan agar tujuan tercapai, kayak ikan salmon yang berjuang agar bisa melanjutkan hidup.

Dalam jangka pendek, rencana itu misalnya membeli sepeda motor. Jangka menengah, punya ongkos menikah. Jangka panjang, punya rumah sendiri. Rencana ini disesuaikan sendiri dengan kapasitas masing-masing, tiap orang bisa berbeda.

3. Yang penting ada BPJS

BPJS Ketenagakerjaan itu wajib hukumnya untuk memastikan hidup gak terlunta-lunta setelah karyawan pensiun. Tapi gak semuanya bisa hidup dari dana pensiun itu doang.

 Jangan hanya ngandalkan BPJS saja bos, Investasi dong (Layanan BPJS Ketenagakerjaan/Smeaker)

Dana pensiun mesti dipersiapkan sematang-matangnya. Selain dari BPJS, kita bisa berinvestasi untuk kebutuhan hidup di usia senja. Yang paling minimal adalah menabung sendiri di bank.

Hasil tabungan itu bisa ditambahkan ke dana pensiun dari BPJS, sehingga jumlahnya lebih besar. Pastinya kita gak mau menggantungkan hidup ke anak-anak kelak ketika sudah renta dong.  Apalagi hidup sengsara karena kekurangan dana.

Terlebih buat pengusaha. Dana pensiun mesti dihimpun dan dipastikan sendiri dengan matang, gak mengandalkan bantuan pemberi kerja.

4. Masa bodoh asuransi

Orang sering takut ikut asuransi karena duit hangus ketika kontrak sudah selesai. Itu karena mereka berpikir bahwa ikut asuransi sama dengan menabung di bank, duitnya bisa diambil dan dapat bunga.
Padahal konsep asuransi adalah memberikan perlindungan terhadap risiko yang bisa mengganggu kehidupan. Misalnya seorang kepala keluarga terlibat kecelakaan sehingga cacat dan gak bisa cari nafkah lagi.

Jika dia ikut asuransi, kebutuhan keluarganya bisa lebih terjamin dengan adanya uang pertanggungan. Jadi, sebenarnya uang yang dibayarkan tiap bulan untuk ikut asuransi itu gak terbuang sia-sia, karena ada perlindungan yang diberikan. 

Kecuali kita punya kemampuan meramal masa depan, ya. Tahu kapan bencana mengancam, sehingga bisa menghindari. Tapi kayaknya kemampuan itu hanya ada di film-film.

5. Utang terus

Utang diambil untuk dilunasi, bukan dibikin siklus lunas-ambil-lunas-ambil. Itu namanya gali lubang tutup lubang. Suatu saat, bisa terperosok ke lubang dan gak bisa menutupnya lagi.

Upayakan melunasi utang dijadikan prioritas ketika gaji masuk tiap bulan. Jika belum bisa melunasi langsung, paling gak mencicilnya. Ketika tanpa utang, orang bisa hidup lebih tenang.

Walhasil, kondisi psikologis yang bagus itu akan mendorong kinerja positif dalam karier. Ujungnya adalah karier melesat, yang berarti penghasilan meningkat. 

Yang parah adalah ngutang lalu kabur. Gak perlu takut jika merasa susah melunasi utang, terutama ke bank. Selalu ada solusi lewat diskusi, bukan malah lari.

6. Gak punya dana darurat

Walau sudah ada asuransi, dana darurat tetap harus diadakan. Gunanya, mengantisipasi hal-hal yang gak diinginkan dan membutuhkan dana mendesak.

Misalnya keluarga celaka di tengah jalan dan harus langsung mendapat tindakan medis. Padahal kita mesti bayar uang jaminan dulu agar dokter bisa bertindak. Lewat asuransi, butuh birokrasi
.
Contoh lainnya adalah saat terkena pemutusan hubungan kerja mendadak. Semua orang bisa terancam PHK tiba-tiba.

 Setiap gajian itu wajib ditabung buat dana darurat. Kamu pasti kerepotan kalau nggak ada dana darurat kan (Dompet kosong/Sfexaminer)

Saat inilah dana darurat berguna. Besaran dana darurat yang direkomendasikan adalah 3 bulan gaji. Penuhi dana ini dengan menabung sedikit demi sedikit, gak perlu langsung bruuk semua.

Selain enam kesalahan keuangan di atas, mungkin ada yang lain. Yuk, mulai identifikasi kesalahan-kesalahan itu sebelum terlambat. Tikus saja bisa menghindari terjerat perangkap yang sama, masak kita kalah.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.